Senin, 06 Februari 2017

Tegas atau Tergilas



Habib Rizieq Shihab, siapa yang tidak familiar dengan nama itu?. Apalagi, beberapa pekan terakhir, namanya terus menghiasi media, elektronik maupun cetak, walau dengan pemberitaan negative. Ketua FPI pusat ini telah berkali-kali dipanggil polisi, bahkan pernah dipenjara. Itu semua karena ketegasannya dalam memberantas kemungkaran. Banyak yang suka dengan beliau namun banyak juga yang menbenci.
Sayangnya, sebagian orang yang membenci juga termasuk umat Islam, bahkan beberapa diantaranya tokoh yang dikenal di tengah masyarakat. Menurut mereka, HBS – begitu biasa ia disebut – tak mencerminkan seorang ulama. Alasannya,  ia orang yang kasar dan bertolak belakang dengan gaya dakwah Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasalam yang penuh dengan kelembutan.
Memang, dalam berbagai kesempatan ceramah atau orasi, HBS selalu menampilkan ketegasan terhadap kemungkaran dan ketidakadilan yang diterima umat Islam. Namun, hal itu tidak bisa menjadi alasan untuk menyalahkannya. Karena dalam Islam, ketegasan kepada perbuatan buruk dan merugikan umat adalah keharusan. Hal itu dikenal dengan istilah nahi mungkar.
Bahkan dalam salah satu ayat Al Qur’an, Allah menyeru umat muslim agar tegas kepada kaum kafirin. Karena mereka sesungguhnya membenci kaum muslimin. Mereka tidak akan kecuali umat Nabi Muhammad mengikuti ajaran mereka. Saat ini, hal tersebut benar-benar terbukti. Al-Qur’an beberapa kali dinistakan. Ajaran islam mereka larang. Umat islam mereka bohongi bahkan ulama mereka habisi dan bully di medsos. Mereka adalah jenis manusia yang suka berkhianat dan mementingkan nafsu duniawi.
Itulah mengapa, dalam perang khaibar, Rasulullah SAW memerintahkan pasukannya untuk membunuh seluruh kaum kafir (Yahudi) laki-laki. Itu semua beliau lakukan dengan berbagai pertimbangan. Nabi tidak ingin orang-orang kafir tersebut menjadi kuat lalu menghabisi kaum muslimin.
Dan itulah yang dilakukan seorang Habib Rizieq Shihab. Ia percaya kepada Al-Qur’an dan Rasulullah SAW tentang bahaya yang mengancam jika tidak tegas kepada kaum kuffar. Walaupun harus menghadapi ancaman dari pembencinya. Yang demikian dialami oleh para pendakwah sejati. Wallahu A’lam.[] Muh. Faruq

0 komentar:

Posting Komentar