Game adalah permainan terpopuler masa
kini. Mulai dari anak-anak hingga remaja. Bahkan yang dewasa pun ada. Game seolah-olah menjadi
bagian dari hidup para gamers. Mereka akan memelototi monitor yang
menampilkan berbagai permainan.
Ada
berbagai macam game, dari yang kecil seperti game di HP sampai yang besar yang
terparkir di Game Center, dimana pusat segala macam game berkumpul. Cara memainkannya
harus memasukkan koin tertentu ke tempat yang tersedia. Setelah itu mereka bisa
memainkannya sesuai ketentuan game. Memang terlihat mengasyikkan dan seru,
apalagi game yang memacu adrenalin, pasti membuat jiwa menjadi tegang bagi pecinta
game tersebut.
Namun,
tahukah Anda, jika terlalu lama memainkannya, bisa berakibat candu bagi setiap gamers. Game akan men-sugesti otak terus
menerus hingga merasa bosan dan badan merasa kelelahan. Dan pada akhirnya kita akan
menghentikan permainan tersebut, namun keesokan harinya kita akan memainkannya lagi.
Para
gamers sejati, mereka dapat memainkannya hingga berjam-jam. Mereka seolah-olah terhipnotis
dan melupakan segala aktifitas di sekeliling mereka. Mereka berpikir bahwa saat
itu hanya dia dan game saja yang bermain. Mereka akan terus memainkan game-game
yang ada, mencobanya satu per satu tiap game-game yang tersedia hingga selesai.
Bahkan mereka bisa saja mengulanginya lagi jika merasa kurang puas akan permainan
sebelumnya. Mereka akan terus memainkannya hingga lupa akan segalanya, lupa akan
mandi, makan, minum bahkan tidak menutup kemungkinan lupa akan sholat.
Astaghfirullah!!
Benar,
dampak negatif bermain game yang membahayakan adalah lupa waktu hingga lupa segalanya.
Sholat yang menjadi kewajiban utama umat islam pun harus terpakasa ditinggal akibat
terbuai oleh game yang bahkan tak dapat menolong mereka di akhirat kelak. Namun
sepertinya bagi para gamers yang sudah sangat kecanduan, mereka tidak lagi meninggalkan
sholat dengan terpaksa, namun mereka akan sukarela meniggalkannya.
Akibat
terlalu terbuai oleh game, banyak tugas sekolah yang tertinggal, PR, makalah dll.
Produktifitas pun akhirnya terganggu. Mereka menganggap tugas tersebut sebagai sampingan
belaka dan menganggap game lah yang paling utama. Mereka lebih senang menunda-nunda
pekerjaan hingga pekerjaan tersebut terbengkalai hingga mereka lupa jika mereka
memiliki tugas yang belum terselesaikan. Mungkin semboyan “untuk apa dikerjakan
sekarang jika besok masih ada waktu” sangat berlaku bagi mereka.
Tahukah
anda, bahwa tidak semua game itu bernuansa positif. Mungkin sebagian orang yang
belum tahu menahu hanya menganggap game hanyalah perminan anak yang tidak perlu
dikhawatirkan. Mereka salah!.Seiring perkembangan zaman game yang awal mulanya hanyalah
permainan anak-anak pun mengalami kenaikan rating usia. Sekarang banyak sekali
game yang bernuansa pornografi tersebar luas di internet. Bahkan game-game
tersebut dapat di download dengan mudah menggunakan aplikasi tertentu.
Selain
game yang bernuansa pornografi,
juga ada game yang
dicptakan untuk mengolok atau melecehkan pihak-pihak tertentu, misalnya agama.
Islam paling sering menjadi objek hinaan bagi dunia barat. Banyak sekali
game-game buatan barat yang bertujuan melecehkan islam. Biasanya dalam game
tersebut diselipkan simbol-simbol yang berhubungan dengan islam, semisal lafaz Allah. Dalam game
tersebut biasanya yang menjadi target untuk dihancurkan ialah islam. Game
tersebut paling banyak buatan dari musuh islam yang kebanyakan dari kalangan yahudi
dan nasrani.
Saat
ini, game online telah merajalela di internet. Anak-anak dan orang dewasa banyak
yang mamainkannya.
jadi tidak menutup kemungkinan, jika anak-anak juga sering memainkan
game-game yang bernuansa dewasa. Pikiran mereka yang masih polos dan bersih pun
akhirnya terkotori oleh game-game yang tak selayaknya mereka mainkan. Jangan sampai
karena game tersebut para generasi muda lupa akan akidah mereka.
Lalu
apa yang harus dilakukan?, kembali lagi kepada
peraanan orang tua, orang tua sangat berperan penting dalam perkembangan anak.
Biasanya anak yang kurang dapat perhatian dari orang tuanya akan mencari perhatian
di luar rumah. Untuk itu orang tua harus lebih sering meluangkan waktu untuk anak
mereka, terutama para remaja. Masa remaja adalah masa dimana para remaja mencari
identitas mereka. Mereka sering disebut ABABIL alias ABG Labil.
Orang
tua harus lebih sering meluangkan waktu dengan anak-anak mereka. Ajaklah anak-anak
untuk melakukan aktifitas yang berguna sebagai pengisi kekosongan anak agar
tidak keluyuran keluar rumah. Tanamkan lagi norma-norma dalam diri anak terutama
norma agama sejak dini sebagai benteng pertahanan diri dari dunia luar yang
menggoda.
Boleh
kita bermain game, namun jadikanlah game itu sebagai hiburan selingan semata.
Jangan sampai game yang sepantasnya menjadi hiburan tambahan semata berubah menjadi
kebutuhan primer dalam hidup. Menjadi kewajiban yang bahkan mengalahkan kewajiban
yang lain, bahkan kewajiban kepada tuhan. Semoga Allah selalu melindungi kita dari
tipu daya dan godaan dunia ini. Amiiiin/Ashlih Maulana S
0 komentar:
Posting Komentar