Jumat, 28 Oktober 2016

LDK STAIL Regenerasi Kepemimpinan Organisasi


Tepat hari Ahad, 23 Oktober 2016 Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim (STAIL) mengadakan "Majelis Akbar" di Aula Rahmat Rahman Ponpes Hidayatullah Surabaya.

Kegiatan ini merupakan kongres dari LDK itu sendiri, membahas AD/ART organisasi. Selain itu yang terpenting adalah pemilihan ketua umum LDK STAIL untuk periode 2016-2017. Saudara Ari Fathur sebagai ketua LDK periode 2015-2016 berharap dengan terpilihnya ketua yang baru akan memberikan energi yang positif kedepannya, dan program-program yang belim sempat dilaksanakan agar nanti di kepemimpinan yang baru dapat dilaksanakan.

Ketua LDK baru yang terpilih saudara Muh. Faruq Al-Mundzir juga sempat memberikan sambutan, dalam sambutannya beliau menegaskan bahwa, sejatinya semua anggota itu juga memiliki tanggung-jawab seperti tanggung-jawabnya ketua. Dan jangan sampai anggota itu "meninggalkan" ketuanya bekerja sendirian di lapangan, tambahnya disambut tawa hadirin.


FSLDK SurYa : Adili Ahok, Umat Islam Punya Harga Diri




Walau telah lewat tiga pekan, rupanya imbas dari perkataan calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Thahaya Purnama alias Ahok belum juga meluntur. Perkataan yang diduga menistakan agama tersebut terus memantik respon masyarakat. Apalagi, Kapolri sebagai penegak hukum juga belum mengambil tindakan selayaknya.
Pagi tadi (Jum’at, 21/10/2016), FSLDK Surabaya Raya beserta 70 ormas lainnya melakukan aksi damai. Lembaga yang menaungi seluruh Lembaga Dakwah Kampus se-Surabaya tersebut turut serta menyampaikan aspirasinya dengan baju putih-putih beserta poster-poster tuntutan. Dimulai dari shalat Jum’at di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, dilanjutkan dengan longmarch bersama rombongan hingga Kapolda Surabaya. 
Dalam orasinya, Ahmad Mubarak selaku ketua mendesak aparat hukum agar segera menindak tegas kasus ini secara tuntas, tegas, cepat, tepat, proporsional, dan professional karena telah melanggar UU No.1/PNPS/1965 tentang pencegahan dan/atau penodaan penodaan Agama. Lebih lanjut, ia juga menghimbau kepada seluruh kaum muslimin agar mendukung penuh sikap dan putusan MUI dengan cara yang baik. 
Menurutnya, aksi damai ini bukanlah bentuk arogansi. “Umat islam adalah umat yang menjaga kedamaian dan menjunjung tinggi toleransi beragama. Namun perlu diperhatikan adalah bahwa umat islam pun memiliki nilai dan prinsip dasar yang harus dihargai dan dihormati oleh pemeluk agama lain. Maka perlawanan kami atas hinaan terhadap agama Islam ini tidak lain adalah kewajiban yang memang semestinya kami lakukan atas dasar keimanan.”