“Wahai orang-orang yang beriman! barang siapa diantara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka pu mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman dan bersikap keras terhadap orang-orang kafir. Yang berjihad dijalan Allah dan tidak takut terhadap celaan orang-orang yang mecela……………..(Q.S Al-Maidah (5) 54.
November lalu, Al-Maidah ayat 51 tiba-tiba muncul kepermukaan. Para ahli rame-rame mengkajinya. Seolah-olah ayat tersebut baru saja diturunkan jibril. Padahal, ia telah turun 14 abad lalu. Ahok – yang ‘mengenalkannya’ – menjadi perbincangan public secara nasional.
Jika dikaji lebih jauh, ayat tersebut tidak selesai sampai disitu. Ayat-ayat berikutnya menjelaskan konsekuensi dan solusi yang Allah SWT serukan kepada manusia. Ayat setelahnya bercerita tentang ketakutan orang-orang yang hatinya berpenyakit. Mereka berkata ‘kami takut akan mendapat bencana’, lalu mereka memilih mendekat kepada orang-orang kafir. Selanjutnya, ayat 53 menegaskan bahwa amal mereka menjadi sia-sia akibat kemunafikan mereka.
Nah, yang menarik adalah apa yang Allah sampaikan dalam ayat 54. Allah SWT menjanjikan akan menggantikan kaum yang Allah telah sebutkan sebelumnya. Allah mengungkap 1 paket ciri-ciri mereka yaitu;
Allah SWT mencintai mereka dan mereka pun mencintai Allah SWT
Allah menyebutkan sifat pertama dari mereka adalah mereka mencintai Allah SWT sebagaimana Dia mencintai mereka. Namun, yang menarik adalah Allah lebih dulu menyebutkan tentang kecintaannya kepada mereka. Hal ini menjadi penegasan tentang ke-maha penyayang-an Allah SWT kepada hambanya.
Bersikap lemah lembut terhadap sesama muslimin
Ciri kedua yang Allah sebutkan ialah kelemah lembutan kelompok ini kepada saudara-saudara semuslimnya. Mereka pantang memaki, menghujat atau mengghibah sesamanya. Dalam Islam, sifat seperti ini dikenal dengan istilah ukhuwah.
Inilah salah satu kekuatan kaum muslimin. Persatuan dan saling memahami antar muslimin yang dilandasi dengan syarat pertama (Cinta Allah SWT) terbukti menghasilkan kekuatan super dahsyat yang menguasai peradaban dunia berabad-abad lamanya.
Keras (tegas) terhadap kaum kafir
Bersikap keras terhadap orang-orang kafir berfungsi untuk menjaga kemurnian Islam serta harga diri kaum muslimin. Islam tidak mengakui kebenaran agama-agama lain. Namun demikian, Islam telah mengatur muamalah antar pemeluk agama. Konsep toleransi telah ada dalam Islam yang sangat menjunjung tinggi humanism.
Berjihad dijalan Allah
Jihad merupakan amalan mulia yang berbuah surga. Allah SWT menjelaskan masalah ini melalui ayat-ayatnya. Jihad fisabilillah demi membela agama adalah kewajiban. Berkat jihad inilah, Islam masih eksis hingga sekarang. Akan tetapi, Islam menolak untuk memulai konflik, jihad hanyalah respon selagi terusik.
Tidak takut terhadap celaan
Kelompok yang Allah sebutkan di ayat ini adalah kaum yang benar-benar bergantung kepada Allah semata. Hati mereka teguh dalam membela agama. Cemoohan, makian hingga celaan bukanlah hal yang ditakutkan oleh mereka. Mereka akan tetap terus pada keyakinannya walau harus menghadapi celaan musuh-musuh agama.
Demikianlah sepaket ciri kelompok yang akan mendapat pertolongan dari-Nya. Keberadaan mereka menjadi kekuatan bagi Islam dan cikal-bakal kemenangan kaum muslimin di muka bumi. Semoga kita termasuk orang-orang terpilih ini. Wallahu a’lam bisshwab.[] Ibnu Sahza.
0 komentar:
Posting Komentar